Hari Kedua
Well, di
hari kedua ini akomodasi lebih asyik karena ke tkp tidak perlu bersusah payah
lagi mengendarai sepeda motor, tapi menanti jemputan mobil Diah yang mulai hari
ini menjadi anggota tim kami (new comer). Tapi, Gek Mirah tidak ikut karena harus
gawe. Katanya sih dia bakalan berangkat jam 1 siang. So, aku, Puspa, Yoni,
Diah, dan Arik kumpul di kos Ecyk untuk kemudian kami berangkat bersama sekitar
pukul setengah delapan pagi.
Agenda
pertama: Rupanya kami tiba pukul sembilan kurang. Disana Cuma ada beberapa
orang. Seingat ku ada Vivi dan mbak Atika. Beberapa anak Ekonomi sudah
menginfokan sebelumnya bahwa mereka akan hadir siang nanti karena ada keperluan
di kampus. Pun begitu dengan anak-anak dari FKG.
|
Breakfast time! |
Setelah semua berkumpul, kami
yang non hindu menunggu anggota lain yang sedang sembahyang di bale tempat
kemarin kami berdiskusi. Kami membersihkan tempat tersebut dengan beberapa
peralatan yang sudah dibeli Ewa kemarin (sapu dan serok).
|
Pembagian name tag |
|
Corin lagi nyapu |
|
Mbak Atika sibuk motongin ujung sapu lidi |
|
Eh.. ada saya! Hahaha |
Setelah sembahyang,
beberapa dari kami membersihkan areal pura, kemudian melanjutkan diskusi
pertama, yaitu tentang pembahasan aturan – aturan mana yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, piket, dan absensi. Saat itu tiap – tiap anggota sudah memakai
name tag yang kemarin dibuat oleh si sekretaris, Gek Mirah. Yah…walaupun
beberapa dari anak – anak itu mengembalikan kertas name tag dengan dan meminta
yang baru dengan alasan mereka salah tulis (padahal diberi pemutih juga gak pa
pa. Ribet). Diskusi mengenai program kerja masih dilakukan (diskusi per tim)
hingga pukul 2 siang nanti (termasuk sudah makan siang dan istirahat).
Agenda
kedua: Karena harus ada yang menjaga posko, maka dari dua tim (sosbud dan
lingkungan) menunjuk dua anggotanya untuk menjaga posko. Saat istirahat, aku
dan yang lain makan siang di warung di depan kantor Kepala Desa. Waah.. harga
makanannya terjangkau bangeeeet!!
|
Lunch time! |
|
Warung makan di depan Kantor Kades |
Setelah itu kami langsung kumpul di tkp untuk
memulai diskusi. Presentasi program kerja pertama dimulai oleh tim kesehatan,
dimana program mereka adalah program pemeriksaan gigi gratis di posko (atau
mungkin tempat yang strategis), penyediaan beberapa alat yang menunjang
kebersihan toilet di areal Pura Tirta Empul, dan penyuluhan tentang penanganan
pertolongan pertama pada kecelakaan oleh anggota KSR. Presentasi kedua oleh tim
ekonomi, dimana program mereka adalah pembuatan website tentang objek wisata
Tirta Empul dan pendirian stand penjualan souvenir yang berhubungan dengan
objek wisatan di areal tkp. Presentasi berikutnya, dari tim lingkungan (jujur
saat itu aku udah ngantuk berat. Zzz), yang aku bisa tangkap dari program
mereka adalah pemberian nama pada beberapa pohon, penanaman pohon untuk
upakara, dan penyediaan tempat sampah di beberapa tempat strategis.
|
Sesi diskusi |
|
Diskusi per tim |
|
Presentasi Ewa (tim lingkungan) |
Presentasi
terakhir dari tim ku, sosbud pendidikan, spiritual. Program kami ada 6.
Seingatku tentang pembuatan guiding book, pembuatan papan tata cara melukat
yang benar, pendidikan tentang guidance yang benar, diadakannya les bahasa
inggris gratis bagi anak – anak, diadakannya les tari gratis bagi anak – anak dan
menarik perhatian wisatawan asing sehingga mereka bisa ikut berpartisipasi
dengan kegiatan tersebut. Jika ada wisatawan ingin ikut belajar menari, akan
dikenakan tarif dimana kemudian dana tersebut digunakan untuk pembuatan papan
tata cara melukat. Kemudian penyediaan tempat tirta dan denah lokasi tempat –
tempat di areal Pura Tirta Empul. Hasil dari diskusi hari ini adalah, rancangan
program kerja dari masing – masing tim akan dibicarakan ke Kepala Desa esok
hari untuk kemudian diseleksi yang manakah yang bisa kita laksanakan. Kegiatan
ini berlangsung hingga jam 4 sore (kurang lebih) dan sebelum pulang diakhiri
dengan doa bersama.
|
Bule juga ikutan nangkring di tempat kita |
Kesimpulan
dari hari ini: Komunikasi antar anggota sudah mulai terlihat ada peningkatan.
Kehadiran masih bermasalah. Pakaian pun masih saja ada yang tanda kutip. Pembagian
tugas untuk pengadaan kebutuhan posko
sudah terlaksana dengan baik,tapi aku rasa ada beberapa hal yang agak
berlebihan seperti dispenser (walaupun si ketua bersedia membawanya, tapi
kenapa tidak bawa galon air saja dan pemompanya. But so far, yang sudah fix
adalah rancangan program kerja, jadi tinggal menunggu keputusan besok. Semoga
Tuhan memberkati. Yosh!
0 komentar:
Posting Komentar