Menstruasi adalah hal umum
yang dialami setiap wanita. Menstruasi merupakan
perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala. Menstruasi
dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Adakalanya keluar
cukup banyak atau sedikit. Ada yang keluar selama 7 hari, 8 hari hingga 12
hari. Adakalanya keluar cuma 2 hari kemudian berhenti Sebenarnya apa sih
penyebabnnya?
Pada kesempatan kali
ini, Hefi akan sharing sedikit mengenai fakta menarik tentang menstruasi. Mulai
dari penyebab nyeri saat mens, tips meredakan nyeri, makanan yang wajib
dikonsumsi dan dihindari, pengetahuan tentang jumlah darah yang biasa keluar
saat mens, dan masih banyak lagi informasi lainnya. Penasaran? Let’s start it
guys !
Penyebab
Darah Menstruasi Keluar Banyak
Secara normal wanita akan mengalami haids atau menstruasi sekitar 21-35 hari selama 2-8 hari dan mengeluarkan gumpalan darah yang keluar pada saat menstruasi 25-80 ml/perhari.
Ada dua sebutan untuk darah haid atau menstruasi yang keluar 80ml/perhari yakni menorgia. Sedangkan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari disebut hipermenorea.
Nah, apabila darah yang keluar banyak sekali dan terjadi dalam beberapa hari kadangkala hal ini memicu timbulnya anemia yang ditandai dengan badan yang mudah lelah, wajah menjadi pucat, nafas menjadi lebih pendek, sakit kepala, depresi, bahkan kosentrasi menurun.
Berikut
ini gejala yang sering dialami menorogi.
·
Penderita sering mengganti pembalut hampir 1jam sekali
·
Darah
yang keluar dapat berupa gumpalan
·
Memakai pembalut ganda pada saat tidur
·
Haid
terjadi lebih dari 1 minggu
·
Terdapat tanda-tanda anemia
Beberapa Penyebab terjadinya Menorragia
·
Adanya kelainan organik.
Seperti Adanya infeksi saluran reproduksi, kelainan koagulasi,
sepertikekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP) dan
karena akibat von willebrand disease.
·
Disfungsi organ yang
menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal.
Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor
pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
·
Kelainan hormon endokrin
misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari,
siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dllc. Kelainan
anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia
endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.Iatrogenik : misal akibat
pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan
obat-obatan antikoagulan.
Pengobatan Bagi Penderita Menorrhagia
Bagi Penderita menorrhagia sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter Anda agar segra dilakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Bila ditemukan Anemi, maka dokter biasanya memberikan zat besi untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah.
Menorrhagia dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan iasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan operasi pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuret ataupun dengan tindakan operasi.
Bagi Penderita menorrhagia sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter Anda agar segra dilakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Bila ditemukan Anemi, maka dokter biasanya memberikan zat besi untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah.
Menorrhagia dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan iasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan operasi pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuret ataupun dengan tindakan operasi.
Sakit
Perut Melilit Saat Menstruasi
SAKIT perut
saat menstruasi adalah hal biasa. Tapi, bagaimana kalau sakitnya tak
tertahankan hingga tubuh panas dingin, bahkan tak mampu melakukan aktivitas
apapun? Nah, ini yang harus diwaspadai. Siapa tahu ada sesuatu dengan tubuh
Anda!
Sebenarnya setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal mens. Akan tetapi tidak semua perempuan mengalami kadar nyeri yang sama. Ada perempuan yang merasakan sangat sakit sampai mau pingsan dan tidak bisa masuk sekolah atau kerja, tapi ada yang dengan tidur saja sudah sembuh, malah ada yang tidak terasa sama sekali.
Sebenarnya setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal mens. Akan tetapi tidak semua perempuan mengalami kadar nyeri yang sama. Ada perempuan yang merasakan sangat sakit sampai mau pingsan dan tidak bisa masuk sekolah atau kerja, tapi ada yang dengan tidur saja sudah sembuh, malah ada yang tidak terasa sama sekali.
Rasa
nyeri haid yang berat disebut dismenorhae. Nyeri haid dibagi dua jenis, yaitu
nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah atau melahirkan.
Nyeri
haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor
fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit
yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau pengaruh hormon
prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
Nyeri
haid sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang
datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi
rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, atau bisa karena kelainan
kedudukan rahim yang menetap.
Untuk mengetahui masalah menstruasi yang kita
alami, sebaiknya konsultasi ke dokter. Tapi sebelumnya perhatikan dulu tanda
tanda berikut ini seperti timbul nyeri hebat, terutama jika baru muncul di
kemudian hari yang diperkirakan ada yang kurang beres dalam organ reproduksi,
terutama apabila rasa nyeri itu semakin lama semakin hebat.
Jika
darah mens yang keluar sangat berlebihan, sehingga membutuhkan pembalut lebih
dari selusin tiap hari, jika masa haid lebih dari sembilan hari, apabila mens tidak
pernah teratur sejak semula. Muncul noktah darah (spotting) antara dua daur
menstruasi atau warna darah tidak seperti biasanya, misalnya lebih kecoklatan
atau malah merah segar.
Jika
muncul salah satu atau lebih dari tanda-tanda diatas, sebaiknya konsultasikan
dengan dokter.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari hal yang sederhana, pemakaian obat-obatan, hingga terapi hormonal.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari hal yang sederhana, pemakaian obat-obatan, hingga terapi hormonal.
Berikut
ini beberapa tips untuk mencegah nyeri saat menstruasi :
1. Hindari olahraga berat selama
menstruasi.
2. Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan
juga coklat karena dapat meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu
lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim.
3. Konsumsi vitamin E, vitamin B6, atau
minyak ikan.
4. Konsumsi sayuran dan buah-buahan
serta makanan rendah lemak.
5. Kompres dengan botol panas (hangat)
tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian
belakang)
6. Mandi air hangat, boleh juga
menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri
7. Minum minuman hangat
8. Mengosok-gosok perut/pinggang yang
sakit
9. Ambil posisi menungging sehingga
rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi
10. Tarik napas dalam-dalam secara
perlahan untuk relaksasi.
Obat-obatan
yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum analgetik (penghilang
rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat terutama yang mengandung antara
lain asam mefenamat, ibuprofen, diclofenac sodium atau naproxenen dalam
komposisi obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.
Apabila
penggunaan obat-obatan analgesik tidak berhasil maka dapat dilakukan terapi
hormonal sesuai ajuran dokter.Bila keluhan nyeri dapat dihilangkan dengan cara
sederhana maka hal itu jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan karena
obat-obatan akan menimbulkan ketergantungan terhadap efek penghilang nyeri dan
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Nah, sekian informasi dari
Hefi. Nantikan kembali informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat !
0 komentar:
Posting Komentar